Spread the love

Indonesia memiliki banyak pulau dan salah satu pulau di Indonesia adalah Pulau Jawa lalu setiap pulau memiliki perbedaan bahasa misalnya bahasa Pulau Bali dengan Pulau Jawa berbeda. Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki persamaan bahasa yang berbeda hanya dialeknya saja namun memiliki perbedaan bahasa dengan Jawa Barat padahal berada di pulau yang sama. Nah, untuk memudahkan dalam berkomunikasi Anda bisa gunakan translate aksara Sunda.

Alasan Mengapa Berbeda Bahasa Antara Sunda dan Jawa

Bahasa Jawa dengan bahasa Sunda memiliki perbedaan bahasa lumayan jauh padahal tidak ada batas geografi antara Jawa Tengah dengan Jawa Barat. Tidak hanya itu, namun sebenarnya kedua bahasa itu berasal dari akar yang sama Melayu Polinesia. Berikut akan kami bahas mengapa bahasa Sunda dengan bahasa Jawa berbeda.

·         Perbedaan leluhur

Jawa Barat atau suku Sunda memiliki leluhur yang tinggal di wilayah disebut sebagai Tatar Pasundan. Suatu buku dengan judul Suma Oriental pada abad 16 yang ditulis oleh seorang penjelajah dari Portugal bernama Tome Pires menceritakan bahwa suku Sunda adalah masyarakat yang memiliki jiwa pelaut tinggi dan pemberani. Suku Sunda sudah melakukan perdagangan dan mengenal orang Jawa, hanya saja tidak pernah akrab.

Persaingan yang semakin ketat dalam perdagangan membuat asimilasi bahasa antar kedua provinsi tersebut tidak terjadi. Perbedaan bahasa tersebut bertahan hingga saat ini. Namun nyatanya ada beberapa wilayah Jawa Tengah yang menggunakan bahasa Sunda contohnya di Dieng.

Saat Mataram Islam menjadi penguasa di Pulau Jawa, bahasa Jawa secara tidak langsung dapat mempermudah bahasa Sunda. Seperti di Cirebon dan Brebes yang menggunakan bahasa Sunda dan bahasa Jawa.

·         Perselisihan antar kedua

Sejak awal peradaban Suku Jawa dan Suku Sunda hidup secara masing-masing. Terjadinya konflik akibat faktor politik antar dua kerajaan yaitu Kerajaan Negeri Sunda dan Majapahit yang berperang pada abad 14.

Bahasa Jawa digunakan oleh penduduk Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tidak hanya itu namun bahasa Jawa digunakan di daerah Kota Serang Banten, Kota Cilegon dan Kabupaten Tangerang khususnya Pantai Utara. Bahasa Jawa dibedakan menjadi dua bahasa yaitu krama dan ngoko. Dialek bahasa Jawa pun digolongkan menjadi tiga berdasarkan penyebaran yaitu dialek tengah, dialek barat, dan dialek timur.

Bahasa Jawa berkembang sebagai identitas daerah dengan mempertahankan nilai-nilai luhur. Bahasa Jawa memiliki aksara sendiri yaitu dialek berbeda di tiap daerah dan unggah-ungguh bahasa. Menggunakan bahasa Jawa tidak bisa lepas dari kebudayaan Jawa.

Ketika Anda sedang berkomunikasi dengan lawan bicara, Anda perlu melihat sosok yang diajak bicara dari usia dan status sosial. Apakah lebih tua, teman biasa atau orang yang perlu dihormati. Dengan bahasa Jawa Anda memiliki arahan untuk menggunakan Bahasa yang tepat.

Bahasa Sunda menurut sejarah dituturkan di Provinsi Banten bagian Selatan hingga ke Kali Pamali, Brebes. Dalam penggunaan bahasa Sunda ada aturan penggunaan bahasa berdasarkan lawan bicaranya. Jawa Barat memiliki tata krama disebut dengan undak usuk dimana undak-usuk dibagi menjadi Bahasa Lemes, Bahasa Loma dan Bahasa Kasar.

Bahasa lemes digunakan untuk berbicara dengan orang yang dihormati atau lebih tua, sedangkan Bahasa Loma digunakan ketika berbicara dengan orang yang seumuran atau usianya di bawah Anda. Terakhir Bahasa Kasar yang biasa digunakan ketika Anda sedang marah.

Bahasa Sunda memiliki berbagai macam dialek mulai dari dialek Utara, dialek Barat, dialek Tengah Timur, dialek Selatan, dialek Tenggara, dan dialek Timur Laut. Bila Anda tidak mengetahui arti bahasa yang digunakan seseorang Anda bisa gunakan translate aksara Sunda.

Persamaan Ucapan Antara Bahasa Jawa dan Sunda Namun Berbeda Arti

  • Urang : Bahasa Sunda memiliki arti saya atau aku sedangkan Jawa memiliki arti udang.
  • Sampeyan : Bahasa Sunda memiliki arti kaki sedangkan Jawa memiliki arti Anda atau kamu.
  • Atos : Bahasa Sunda memiliki arti sudah sedangkan Jawa memiliki arti keras.
  • Arek : Bahasa Sunda memiliki arti akan sedangkan Jawa memiliki arti anak.
  • Amis : Bahasa Sunda memiliki arti manis sedangkan Jawa memiliki arti bau amis atau anyir seperti bau ikan.
  • Kasep : Bahasa Sunda memiliki arti ganteng sedangkan Jawa memiliki arti terlambat.
  • Ngombeh atau ombeh : Bahasa Sunda memiliki arti cebok sedangkan Jawa memiliki arti minum.
  • Gedang : Bahasa Sunda memiliki arti pepaya sedangkan Jawa memiliki arti pisang.
  • Getek : Bahasa Sunda memiliki arti geli sedangkan Jawa memiliki arti rakit
  • Cokot : Bahasa Sunda memiliki arti ambil sedangkan Jawa memiliki arti gigit.
  • Geulis : Bahasa Sunda memiliki arti cantik sedangkan Jawa memiliki arti cepat.
  • Budal : Bahasa Sunda memiliki arti pergi sedangkan Jawa memiliki arti bubar.

Itulah penjelasan mengapa bahasa Sunda dan bahasa Jawa memiliki perbedaan bahasa meskipun berada pada satu pulau. Ketika Anda berkomunikasi dengan orang Sunda namun tidak mengetahui artinya Anda bisa gunakan translate aksara Sunda. Maka memudahkan Anda dalam berkomunikasi dengan lawan bicara Anda.