Pada artikel kali ini akan membahas daya tarik investor asing di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi selama kapitalisme V disebabkan oleh ada investasi yang terus meningkat. Peningkatan investasi ini merupakan investasi yang dilakukan oleh Pemerintah maupun oleh dunia usaha dan publik.
Namun, perkembangan investasi yang sangat pesat terjadi dalam 5 tahun terakhir. Berdasarkan teori arus modal, dimana dalam “teori tarik dan dorong”. Ada faktor mendorong dan menarik aliran modal asing dari satu negara ke negara lain.
Faktor pendorong adalah faktor kondusif yang dimiliki negara asal seperti kebijakan investasi atau arus keluar modal, pertumbuhan/pembangunan sosial dan ekonomi juga perkembangan lingkungan global.
Sedangkan faktor penarik investor asing adalah keunggulan yang dimiliki oleh negara tuan rumah seperti stabilitas sosial, politik dan ekonomi, iklim bisnis dan investasi yang menarik, ketersediaan sumber daya sumber daya alam dan manusia, potensi pasar, insentif dan fasilitas serta ketersediaan infrastruktur dan fasilitas penunjang.
Berdasarkan PP No. 20 Tahun 1994 berdampak positif dalam menarik investasi asing langsung Indonesia. Saat ini banyak investor asing yang ingin berinvestasi di Indonesia.
Faktor Yang Menjadi Daya Tarik Investor Asing Berinvestasi di Indonesia
Berikut beberapa faktor daya tarik Indonesia yang membuat banyak investor asing berinvestasi menurut Setnas-asean.ID:
· Penjualan Bahan Baku dan Suku Cadang
Investor asing bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan bahan baku. Hal ini dikarenakan negara berkembang tidak mampu memproduksi cukup bahan baku. Selain itu, investasi asing juga diuntungkan dari penjualan suku cadang.
· Status Khusus Negara Tertentu dalam Perdagangan Internasional
Tujuan berinvestasi di luar negeri adalah perdagangan internasional dimana investor asing lebih tertarik membuka usaha di negara berkembang yang masih berstatus GSP dibandingkan dengan negara maju. Karena lebih menguntungkan daripada ekspor dari negara yang tidak lagi berstatus GSP.
· Menemukan Pasar Baru
Negara berkembang merupakan pasar yang sangat efektif untuk memasarkan produk dari negara maju. Adanya pasar baru akan membawa keuntungan tersendiri bagi negara penanaman modal asing. Banyaknya masyarakat yang umumnya dinamis dalam beradaptasi dengan kemajuan menjadi salah satu daya tarik potensial bagi investor.
· Upah Buruh Murah
Sebagian besar negara berkembang memiliki tenaga kerja berlimpah yang membayar jauh lebih sedikit daripada pekerja untuk pekerjaan yang sama di negara maju. Dengan berinvestasi di negara berkembang yang memiliki tenaga kerja melimpah, investor dapat mengembangkan modal atau usahanya dengan biaya rendah.
· Insentif Lainnya
Faktor lain yang menarik minat investor adalah adanya insentif lain yaitu tax holiday. Namun, kebijakan tax holiday menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Dalam sejarah kebijakan investasi Indonesia, tax holiday diberikan pada tahun 1970-an. Fasilitas ini dicabut pada tahun 1980-an ketika reformasi pajak berlangsung.
Hal ini dipengaruhi oleh anggapan bahwa pemberian fasilitas tax holiday dianggap tidak adil karena hanya pengusaha tertentu saja yang dapat menikmatinya, sedangkan banyak pengusaha kecil yang tidak dapat menikmatinya justru menanggung beban.
Selain itu, pemberian tax holiday dinilai belum menjadi alat yang ampuh untuk menarik investor masuk ke dalam suatu industri, dan tax holiday terbukti belum menjadi kebijakan yang efektif untuk menarik investor asing.
· Dekat dengan Sumber Bahan Baku
Bahan baku merupakan faktor yang sangat penting dalam proses produksi. Sebagian besar negara maju memiliki bahan baku yang sangat terbatas, sementara negara berkembang memiliki bahan mentah yang belum tereksploitasi.
Untuk itu negara maju berinvestasi dengan memindahkan industrinya ke negara berkembang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari kedekatan bahan baku, dalam artian tidak perlu mengimpor bahan baku yang memakan waktu dan biaya.
· Royalti dari Alih Teknologi
Investasi asing, sering kali diikuti oleh transfer teknologi. Teknologi pada awalnya dikuasai oleh negara maju dan dalam perkembangan selanjutnya dimanfaatkan oleh negara berkembang dan negara terbelakang. Dalam proses pemanfaatan inilah terjadi alih teknologi.
Negara maju melakukan transformasi teknologi dalam rangka mempopulerkan budaya teknologi dan sekaligus meningkatkan keuntungan finansial. Sedangkan negara berkembang bersedia menerima transformasi teknologi untuk mempercepat pembangunan.
Itulah beberapa alasan mengapa banyak investor asing datang ke Indonesia menurut.