Wabah pandemi Covid-19 yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di Indonesia telah berdampak negatif pada semua bidang di Tanah Air. Kehadiran pandemi tersebut juga membawa perubahan yang cukup masif pada dunia global. Terhitung sudah banyak korban jiwa yang berjatuhan di seluruh dunia akibat penyakit yang diakibatkan oleh virus SARS-CoV-2 ini.
Adapun di Indonesia sendiri, penyakit Covid-19 telah menginfeksi kurang lebih 3,57 juta orang semenjak kasus pertama yang telah diumumkan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada Maret 2020. Korban meninggal dunia akibat Covid-19 sendiri telah menyentuh angka 102 ribu jiwa hingga saat ini.
Banyak upaya yang telah dilakukan untuk menghambat penyebaran virus Covid-19 ini di masyarakat. Namun, beberapa upaya tersebut masih dirasa kurang. Karena masih banyak sekali kasus positif baru yang ditemui setiap harinya.
Dampak Covid-19 di Indonesia
Tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, penyakit Covid-19 yang mewabah di Indonesia telah berhasil menghambat sektor lain yang ada di Tanah Air. Beberapa sektor yang terkena dampak dari wabah Covid-19 di Tanah Air antara lain:
- Pariwisata dan Perhotelan
Sektor pariwisata dan perhotelan menjadi sektor yang sangat terdampak dengan adanya Covid-19 yang mewabah di Indonesia ini. Berdasarkan penuturan Hariyadi Sukamdani selaku Ketua Umum Asosiasi Pengusaha di Indonesia atau disingkat Apindo, pandemi menyebabkan lebih dari 2.100 hotel dan juga 8.500 restoran terpaksa ditutup.
Penutupan yang terjadi mengakibatkan potensi kehilangan pada sektor perhotelan sebesar 85 triliun rupiah selama pandemi. Hal tersebut juga mengakibatkan banyak sekali pekerja sektor perhotelan yang harus merasakan efek pandemi berupa unpaid leave maupun pemotongan gaji.
- Pusat Perbelanjaan Ritel dan Mall
Sebagai salah satu pusat keramaian yang ada di daerah perkotaan, tak heran mall dan pusat perbelanjaan merupakan tempat berkumpul masyarakat. Setelah pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia, mall dan pusat perbelanjaan kehilangan pembeli dan juga masyarakat yang berkumpul.
Hal tersebut mengakibatkan banyak dari mall di kota-kota besar yang tertutup dan merumahkan sebagian besar karyawannya secara paksa. Di sebagian mall, hanya pusat perbelanjaan yang dibuka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
- Perjalanan Penerbangan
Sebelumnya, penerbangan merupakan salah satu industri yang dikenal menghasilkan untung hingga miliaran. Namun semenjak pandemi Covid-19 menyerang Indonesia, industri penerbangan menjadi sektor yang sangat terkena imbas buruk.
Terjadi lonjakan penurunan penumpang yang sangat drastis di berbagai maskapai penerbangan dan juga di beberapa bandara besar yang ada di Indonesia, seperti di Jakarta, Medan, Yogyakarta, Surabaya dan Bali. Kerugian yang ditaksir dari menurunnya penumpang dan perjalanan penerbangan domestik mencapai 1 triliun rupiah.
Adapun setelah kebijakan dari Menteri Perhubungan Nomor 25/2020 tentang larangan mudik dan penutupan akses masuk ke Indonesia bagi wisatawan asing, praktis membuat penerbangan internasional juga terkena imbas yang sangat memprihatinkan. Perjalanan internasional telah mengalami penurunan sebanyak hampir 50% sejak awal pandemi hadir di Indonesia. Kerugian yang ditaksir pun mencapai lebih dari 1,2 triliun rupiah.
- Restoran dan Bar
Sektor lain yang juga merasakan dampak buruk dari pandemi covid-19 ini ialah industri restoran, cafe dan juga bar. Sesuai dengan himbauan pemerintah kepada masyarakat untuk tetap di rumah selama pandemi membuat aktivitas berkumpul di luar yang sering dilakukan di cafe, bar, maupun restoran praktis berhenti. Dampak secara langsung dirasakan oleh Ismaya Group, selaku jaringan pengembang bisnis restoran dan bar seperti Skye, Tokyo Belly, Pizza E Birra, Djournal Coffee dan Djournal House.
- Bioskop
Keresahan juga dirasakan oleh para pengusaha bioskop yang tersebar di seluruh Tanah Air. Bila sebelumnya bioskop menjadi tempat favorit yang dikunjungi setiap akhir pekan oleh masyarakat, kini dengan adanya kebijakan di rumah saja serta social distancing praktis membuah bisnis hiburan mengalami penurunan yang sangat signifikan. Angka penurunan tersebut mencapai 70% ketika pandemi covid-19 berlangsung di beberapa wilayah yang ada di Tanah Air.
Upaya Pemulihan Ekonomi di Tanah Air
Melihat dampak dari pandemi covid-19 yang telah menghambat kegiatan ekonomi serta mengurangi tingkat kesejahteraan sosial bagi masyarakat mengakibatkan peningkatan yang sangat signifikan pada angka kemiskinan di Tanah Air. Kini orang yang hidup di bawah garis kemiskinan serta kemiskinan pada tingkat anak-anak juga diketahui semakin meningkat.
Hal tersebut tentunya dapat berdampak menjadi semakin buruk bila tidak adanya campur tangan dan bantuan sosial yang langsung disalurkan oleh pemerintah. Kebijakan yang digagas dan coba diterapkan untuk menghadapi krisis yang terjadi di Indonesia yakni adanya Program Pemulihan Ekonomi Nasional atau disingkat PEN.
Nantinya pemerintah akan mengalokasikan dana sekitar 695,2 triliun rupiah untuk program pemulihan ekonomi tersebut. Selain itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga turut mengapresiasi program baru yang bernama Gercepin atau Gerakan Cinta Ekspor Produk Indonesia yang digagas oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Geoorita.
Sandiaga menyebut bahwa potensi ekspor untuk produk lokal dari Indonesia sangatlah tinggi. Hal ini dibuktikan dengan laporan tim Indonesia Spices of The World yang mana menyampaikan bahwa produk lokal Indonesia sangatlah diminati warga negara asing di negaranya. Beragam produk lokal yang termasuk dalam ekonomi kreatif tersebut di antaranya seperti:
- Kernet Coconut Cooking Oil yang berasal dari Tanah Sulawesi
- Kopi Kerinci yang ditanam di wilayah pegunungan Kerinci di Sumatera Barat
- Kerupuk Sinjai dari Padang
- Mie Godok Jogja Sundoro
Semua produk tersebut diharapkan dapat memulihkan kembali geliat dalam pertumbuhan ekonomi nasional di kancah dunia.